Loading

Angkasa Pura II Prepare Feasibility Study Study International Airport Soekarno-Hatta II

Direct News Source

30-Jan-2017 PT Angkasa Pura II tengah melakukan sejumlah pengembangan infrastruktur bandara dan akan mengoperasikan terminal baru pada tahun 2017. Terminal baru yang akan dioperasikan penuh pada tahun ini antara lain adalah Bandara Internasional Husein Sastranegara (Bandung), Bandara Depati Amir (Pangkalpinang), Bandara Silangit (Tapanuli Utara), Bandara Internasional Supadio (Pontianak), dan Terminal 3 untuk penerbangan internasional di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Tangerang).

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin mengatakan, "Dalam lima tahun terakhir, AP II telah melakukan pembangunan dan penyempurnaan infrastruktur fisik dengan baik, antara lain seperti terminal baru, apron, dan taxi way, serta prasarana pendukung lainnya."

"Kami pun melihat peluang lain untuk dapat meningkatkan kapabilitas bandara (airport capability) selain dari infrastruktur fisik yang sudah bagus tadi diintergrasikan dengan infrastruktur lunak, yaitu pemanfaatan teknologi informasi dan infrastruktur digital," tambah Awaluddin.

Adapun PT Angkasa Pura II (Persero) fokus kepada pengembangan infrastruktur dan teknologi digital adalah untuk mengefisiensikan sisi operasional bandara, mengurangi potensi risiko kerugian, dan mengefektifkan digitalisasi data (Big Data) di tahun 2017 sebagai potensi revenue stream baru yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga telah menginstruksikan kepada PT Angkasa Pura II (Persero) untuk melakukan kajian studi kelaikan (feasibility study) pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta II (CGK II) agar dapat menampung permintaan jasa angkutan udara yang diprediksi menembus 100 juta penumpang pada tahun 2025.

Arus lalu lintas penumpang yang melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah mencapai sekitar 55 juta orang pada 2016 dan diprediksi jumlah tersebut melonjak 8% atau sekitar 60 juta penumpang pada tahun 2017.

Korporasi menargetkan hasil kajian studi kelaikan CGK II tersebut akan diselesaikan pada tahun 2017 dan AP II akan mengajukan perizinannya kepada Kementerian Perhubungan untuk dapat dimasukkan dalam grand design Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Nantinya, dalam penyusunan kajian ini AP II akan melibatkan berbagai macam pihak, yaitu Jasa Marga, pemerintah daerah dan Kementerian Perhubungan selaku otoritas yang memberikan izin kelayakan ruang udara dan kelayakan penerbangan," ungkap Awaluddin.

Selain peningkatan jumlah penumpang, kondisi aksesbilitas menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga akan ditingkatkan dengan cara membangun akses tol layang khusus ke bandara dengan melibatkan PT Jasa Marga (Persero). Akses tol layang khusus menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk memisahkan trafik kendaraan yang tidak menuju ke bandara, seperti ke area perumahan, pergudangan dan pabrik.

Anggaran belanja modal AP II untuk tahun 2017 adalah Rp9,1 triliun yang sebagian besar diinvestasikan untuk Bandara Internasional Soekarno-Hattan dalam beberapa proyek seperti revitalisasi Terminal I, revitalisasi Terminal II, Runway Overlay di sisi utara dan pembangunan runway ketiga.